- Pendahuluan
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) sebagai salah satu Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
yang wajib diikuti oleh setian mahasiswa fakultas non-eksakta di Perguruan
Tinggi merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-kensep dasar dalam bidang Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi. Pembahasan ini mencakup IPA dan ruang
lingkupnya, perkembangan teknologi dan dampaknya, serta hubungannya dengan
kelangsungan hidup manusia.
1.1. Pengertian Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) adalah pengetahuan dasar manusia dalam mempelajari
alam semesta secara universal. IAD dapat juga dikatakan sebagai konsep awal
terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan semua turunannya, seperti Biologi,
Fisika dam Kimia. Ketiga ilmu tersebut juga memiliki turunan lagi. IAD
merupakan disiplin ilmu yang bersifat relatif dan dapat berubah sesuai kemajuan
peradapan manusia. Ilmu alamiah (natural science) merupakan pengetahuan yang
mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta. Termasuk di muka bumi ini,
sehingga terbentuk konsep dan prinsip.
Secara umum IAD adalah member wawasan kepada mahasiswa terhadap konsep-konsep
alam agar dapat peka dan tanggap terhadap masalah-masalah alam yang ada di
sekitarnya serta dapat bertanggungjawab terhadap berbagai masalah alam di dalam
masyarakat sebagai agen perubahan.
1.2. Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Manusia memiliki kemampuan yang tidak dimiliki makh;uk lainnya yaitu manusia mempunyai
naluri dimana kemampuan tersebut digunakan untuk penalaran, pemikiran logis dan
analisis. Selain itu manusia juga mempunyai nurani dan manusia juga dapat
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan sehingga dapat mengkomunikasikan
apa yang diinginkan kepada khalayak. Hal inilah yang membuat manusia dianggap
lebih dibandingkan dengan makhuk lainnya.
Ada dua macam
perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia
sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia
sejak zaman purba hingga dewasa ini.
Manusia selalu merasa ingin tahu sesuatu yang belum mereka ketahui. Manusia
yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam mencoba menjawab dengan
menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman tetapi upaya tersebut belum
cukup memuaskan. Pada manusia kuno untuk memuaskan, mereka menjawab sendiri
dengan cara berpikiran kuno.
Rasa ingin tahu yang terus
menerus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan pemberdaharaan
pengetahuan pada manusia. Dengan meningkatkan kemampuan mengingat dan berpikir,
manusia dapat mendayagunakan pengetahuan trdahulu dan kemudia menggabungkan
dengan pengetahuan yang baru sehingga menghasilkan pengetahuan yang lebih baru
lagi.
1.3. Mitos, Penalaran dan Cara Memperoleh Pengetahuan
Untuk menjawab keingintahuan tentang alam, manusia menciptakan mitos. Mitos
merupakan cerita yang dibuat-buat atau dongeng yang pada umumnya menyangkut
tokoh kuno. Dalam mitos sebenarnya manusia berusaha dengan sungguh-sungguh dan
dengan imajinasi menerangkan gejala alam yang ada, namun belum tepat karena
kurangnya pengetahuan, sehingga orang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau
dewa.
Kegiatan untuk memperoleh dan
menemukan pengetahuan yang benar disebut berpikir, sedangkan proses berpikir
dalam menarik kesimpulan yang benar disebut penalaran. Penalaran adalah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Menurut Notoatmodjo (2005) cara
memperoleh pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu cara tradisional
dan cara modern. Cara tradisional ini dipakai untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan sebelum diketemukannya metode ilmiah atau metode penemuan
sistematik dan logis, sedangkan cara modern dalam memperoleh pengetahuan lebih
ilmiah, sistematik dan logis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar