Hello

Hello

Minggu, 11 Desember 2016

Tugas 3 Sistem Informasi Psikologi

Nama Anggota Kelompok:
  • Hilda Azkiya Mawardya (14513121)
  • Lily Melinda (14513987)
  • Marchsya Rahayu Kartikasari (15513261)
  • Nelda Triana Apriliasih (16513374)
  • Qory Yuliana (17513064)
  • Widya Djaati (19513267)

Model Sistem Informasi Psikologi Berbasis Komputer
Sistem Penyeleksian Pegawai Menggunakan CAT (Computer Assisted Test)
  
A.  Latar Belakang
     Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa kita semakin dimanjakan oleh berbagai teknologi, mulai dari gadget sampai transportasi berbasis online. Manusia juga semakin pintar untuk menciptakan teknologi-teknologi yang mulai mempermudah setiap aktivitas manusia pada dijaman yang semakin berkembang. Banyak keuntungan yang kita peroleh walaupun tetap ada sisi negatif dibalik kemajuan teknologi informasi, seperti contoh yang akan kami bahas disini yaitu tentang penyeleksian pegawai yang sudah berbasis komputer. Calon pegawai cukup mengikuti tes online yang disediakan dalam waktu tertentu.
     Alat tes yang akan kami bahas yaitu CAT (Computer Assisted Test) yang belakangan ini dipakai untuk penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Calon pegawai dipermudah untuk mengikuti serangkain tes yang disediakan dengan berbasis komputer. Semua tes sudah mencakup kriteria penerimaan pegawai.

B.  Rumusan Masalah
  • Apa yang dimaksud dengan CAT (Computer Assisted Test)?
  • Bagaimana langkah-langkah menggunakan CAT (Computer Assisted Test)?
  • Apa manfaat CAT (Computer Assisted Test)?

C.  Tujuan
  • Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Psikologi.
  • Untuk memahami alat tes berbasis komputer.
  • untuk memahami bagaimana menggunakan CAT (Computer Assited Test).

D.  Pembahasan
     1.   Sejarah CAT (Computer Assisted Test)
        Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) akan terus berkembang eiring dengan perkembangan paradigma yang dianut. adapun puncak dari keseluruhan perubahan ini adalah tuntutan akan "Reformasi Sistem Manajmen SDM" yang didasarkan pada prinsip Good Governance. Tuntutan tersebut berdasarkan visi strategis, akuntabilitas, transparansi, responsibilitas, kompetensi, desentralisasi dan demokratisasi, berorientasi pada hasil, dan partisipatif. Tuntutan Tuntutan ini alan terwujud apabila dilakukan penataan kembali sistem manajemen kepegawaian, termasuk di dalamnya adalah tuntutan perubahan "Sistem Rekrutmen CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil)", yang lebih mengakomodasikan dan memberi ruang bagi penerapan prinsip-prinsip tersebut.
      Dengan adanya perubahan Sistem Rekrumen CPNS, diharapkan akan mendorong terciptanya ASN (Aparatur Sipil Negara) yang profesional dalam memberikan pelayanan masyarakat, perekat, dan pemersatu bangsa. Oleh karena itu, sebagai upaya tindakan lanjut dalam pengembangan Sistem Rekrutmen Pegawai ASN berbasis Merit System harus dilaksanakan sesuai tuntutan persyaratan jabatan. BKN (Badan Kepegawaian Negara) sebagai lembaga yang punya peran dan tanggungjawab dalam melaksanakan kebijakan dan manajemen ASN terus melakukan upaya perubahan Sistem Rekrutmen ASN dengan menerapkan Sistem CAT (Computer Assisted Test).
       Sistem Rekrutmen ASN dengan menerapkan metode CAT ini lebih menjamin obyektivitas untuk mendapatkan CPNS dan PPPK yang lebih kualifikasi, kompeten, dan mempunyai daya saing global. Untuk mempercepat program reformasi birokrasi secara nasional, pemerintah telah merancang beberapa langkah stratefis sesuai dengan Core Business pada masing-masing lembaga pemerintahan, tidak terkecuali BKN. Dalam kaitan ini BKN telah menetapkan perhatian secara khusus dalam kebijakan manajemen ASN, khususnya untuk meningkatkan profesionalisme yang dimulai dari proses rekrutmen yang berkualitas. Guna mewujudkan hal tesebut, maka pada tahun 2009 BKN telah meluncurkan CAT yang merupakan sebuah media seleksi dengan pendekatan computerise. penerapan sistem CAT ini merupakan salah satu target dari sembilan percepatan reformasi birokrasi di bidang SDM aparatur yang digagas oleh BKN.
     
     2.   Pengertian CAT (Computer Assisted Test)
       Menurut BKN (Badan Kepegawaian Negara), yang dimaksud dengan pengertian CAT (Computer Assisted Test) adalah suatu metode seleksi dengan alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi dasar bagi pelamar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Standar kompetensi dasar CPNS diperlukan untuk mewujudkan profesionalisme PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan CAT dipercaya bisa menjamin standar kompetensi dasar CPNS dalam TKD (Tes Kompetensi Dasar).
       CAT (Computer Assisted Test) adalah metode ujian dengan menggunakan aplikasi komputer dimana dalam aplikasi tersebut tersedia soal-soal ujian Tes Kompetensi Dasar (TKD) yang terdiri atas Tes Pengetahuan Umum (Knowledge), Tes Bakat Skolastik (Skill), dan Tes Skala Kematangan (Attitude).

     3.   Manfaat CAT (Computer Assisted Test)
  • Peserta tes dapat mendaftarkan diri melalui internet.
  • Peserta tes dapat dinilai langsung sesuai dengan hasil yang diperoleh.
  • Keseluruhan materi soal tes kompetensi dasar (tes pengetahuan umum, tes bakat skolastik, dan tes skala kematangan) dan tes kepegawaian (tes pengetahuan umum, tes substansi kepegawaian, dan tes skala kematangan) dapat diakses melalui komputer.
  • Penilaian dilakukan secara obyektif.
  • Peserta ujian dapat langsung mengetahui capaian nilai atau skor yang diperoleh setelah ujian selesai.
  
   4.   Langkah-langkah atau Tata Cara Menggunakan CAT (Computer Assisted Test)
  • Untuk masuk ke halaman log in silahkan klik pada ikon google crome. Akan tampil halaman log in.
  • Pada halaman log in, peserta harus mengisikan NIK (Nomor Identitas Kependudukan) dan nomor ujian. Kemudian klik log in.
  • Tampil halaman data peserta. Periksa data terutama NIK, No. Ujian, dan Nama Peserta.
  • Untuk data yang lain apabila ada kesalahan, abaikan dulu dan dapat di update kemudian.
  • Jika data sudah sesuai, silahkan klik tombol mulai ujian. Sedangkan bila data tidak sesuai, silahkan klik tombol batal ujian kemudian log in lagi dengan data yang sesuai.
  • Setelah klik tombol mulai ujian, maka akan tampil halaman soal. Soal berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari A, B, C, D, dan E.
  • Untuk menjawab soal, arahkan kursor pada posisi pilihan jawaban. Kemudian klik jawaban.
  • Jika peserta sudah yankin dengan jawabannya, maka klik tombol simpan dan lanjutkan. Tapi juka peserta ragu dengan jawabannya, maka klik tombol lewatkan spal ini dan akan tampil soal berikutnya.
  • Apabila soal sudah habis, maka akan kembali pada soal nomor 1.
  • Pada bagian layar terdapat informasi tentang batas waktu, sisa waktu, jumlah soal, soal dijawab, dan belum dijawab.
  • Kemudian di bawah soal terdapat kotak-kotak yang melambangkan nomor soal. Jika kotak berwarna merah artinya soal belum dijawab, dan berwarna hijau artinya soal sudah dijawab.
  • Setiap tampilan terdapat 20 kotak soal. Apabila ingin melihat kotak berikutnya maka klik tombol anak panah ke kanan dan melihat kota sebelumnya maka klik tombol anak panah ke kiri.
  • Jika peserta merasa ragu terhadap jawabannya yang telah dipilih, peserta dapat mengubah jawabannya.
  • Misalnya peserta ingin mengubah nomor 1, maka klik kotak nomor 1 soal akan muncul. ubah jawaban dengan mengklik jawaban. Kemudian klik tombol simpan dan lanjutkan, maka jawaban baru telah tersimpan.
  • Apabila peserta sudah selesai menjawab semua soal dan merasa yakin sedangkan waktu masih tersisa, silahkan klik tombol selesai ujian.
  • Tampil peringatan "Apakah Anda ingin mengakhiri ujian?", jika menjawab ya maka peserta dinyatakan selesai mengikuti ujian, jika menjawab tidak maka peserta akan kembai ke halaman soal.
  • Setelah itu tampil halaman kuesioner, isi dengan pilihan dan saran peserta lalu klik tombol simpan.
  • Tampil halaman nilai ujian.
  • Aplikasi akan menutup otomatis setelah waktu ujian sudah habis, akan langsung menampilkan halaman kuesioner dan halaman nilai ujian.


  5.   Perbandingan Tes CAT (Computer Assisted Test) Secara Manual dan Berbasis
         Komputer
     Dinamika dan perkembangan lingkungan strategis yang dipengaruhi oleh arus globalisasi berdampak pada aspek kepegawaian. Maka dari itu diperlukan pengembangan saistem secara efektif dan efisien yang mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik. Upaya yang dilakukan adalah membangun dan mengembangkan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai berbasis komputer yaitu CAT (Computer Assisted Test). Sistem rekrutmen model CAT ini menggunakan pendekatan komputerisasi yang sistem calon pegawai akan menjalankan tes seleksi dengan menggunakan komputer secara langsung dan hasil penilaian bisa dilihat saat itu juga. Metode ini digunakan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya praktek-praktek KKN dalam seleksi calon pegawai. Metode CAT membutuhkan fasilitas komputer dan jaringan internet yang memadai. Tetapi untuk masyarakat yang berada di daerah terpencil akan mengalami kendala dalam fasilitas komputer dan jaringan internet. Tes kepegawaian secara online sangat dipelukan pada saat ini dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat membuat segala sesuatu menjadi mudah, cepat, dan praktis. Tetapi perlu diperhatikan juga untuk daerah-daerah terpencil yang belum memiliki fasilitas komputer dan jaringan internet. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai informasi kepada masyarakat. Sedanglan tes kepegawaian secara manual yang berupa tes tertulis menggunakan LJK terlihat kurang efektif dan efisien pada saat ini tetapi masih dibutuhkan untuk daerah yang sarana dan prasarananya belum didukung.

E.  Penutup
    Kelebihan dan kelemahaan CAT (Computer Assisted Test). Kelebihannya antara lain nilai ujian yang langsung keluar pada saat ujian selesai, lebih akurat, dan minim error. Sedangkan kelemahannya antara lain tidak dapat dilaksanakan bersamaan sekaligus karena keterbatasan fasilitas yang ada. Dibutuhkan dana yang besar untuk investasi sarana prasarana dan infrastruktur handal, seperti listrik yang stabil, persediaan genset, perangkat komputer, jaringan internet yang stabil, dan aplikasi handal. Akhirnya, pelaksanaan ujian memakan waktu berhari-hari.

F.  Kesimpulan
     CAT (Computer Assisted Test) adalah suatu metode seleksi dengan alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi dasar bagi pelamar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). CAT memiliki manfaat dan kegunaan yaitu dapat mendaftarkan diri melalui internet, dinilai langsung sesuai dengan hasil yang diperoleh, keseluruhan materi soal tes kompetensi dasar dan tes kepegawaian dapat diakses melalui komputer, penilaian dilakukan secara obyektif, dan dapat langsung mengetahui capaian nilai atau skor yang diperoleh setelah ujian selesai. Cara menggunakan tesnya pun mudah, pertama masuk ke google crome kemudian log in dengan memasukkan NIK dan nomor ujian.

SUMBER:
  • http://www.bkn.go.id/produk/cat-bkn Diakses 1 Desember 2016
  • http://www.geniusedukasi.com/pengertian-tes-cat-cpns-dan-penilaiannya/ Diakses 1 Desember 2016
  • Wulandari, F. (2014). Implementasi metode computer assisted test (cat) dalam rekrutmen calon pegawai negeri sipil dikantor regional ii badan kepegawaian negara surabaya. Universitas Negeri Surabaya: Surabaya

Minggu, 06 November 2016

Tugas 2 Sistem Informasi Psikologi

Untuk membangun sistem informasi psikologi, kita perlu menyiapkan kebutuhan untuk elemen sistem dan karakteristik sistem yang akan dibangun serta model sistem informasi psikologi (secara manual). Maka dari itu kita perlu mengetahui elemen sistem dan karakteristik sistem serta model sistem informasi (secara manual).
Pertama kita akan membahas apa saja elemen sistem yang dibutuhkan. Dalam sistem informasi terdapat elemen-elemen yang merupakan komponen fisik, yaitu:
  1. Orang adalah sesorang yang menjalankan suatu sistem, seperti operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan lain-lain.
  2. Prosedur adalah cara bagaimana menjalankan suatu sistem yang berupa buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan yaitu instruksi pemakaian, instruksi untuk penyiapan masukan, dan instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.
  3. Perangkat Keras (Hardware) adalah suatu perangkat yang dapat dilihat dengan panca indera, seperti komputer, peralatan penyiapan data, dan terminal masukan atau keluaran.
  4. Perangkat Lunak (Software). Perangkat lunak terdiri dari 3 jenis, yaitu sistem perangkat lunak umum (sistem pengoperasian), aplikasi perangkat lunak umum (model analisis dan keputusan), dan aplikasi perangkat lunak yang terdiri dari program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
  5. Basis Data adalah kumpulan data yang berisi program dan dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik.
  6. Jaringan Komputer adalah suatu perangkat komputer yang terhubung dalam satu kesatuan sehingga dapat saling bertukan informasi berupa dokumen dan data.
  7. Komunikasi Data adalah bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi di antara komputer-komputer dalam bentuk digital yang dikirim melalui media komunikasi data.
Selain elemen-elemen, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Karakteristik tersebut yaitu:
  1. Komponen Sistem (Components). Suatu sistem tediri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi atau saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
  2. Batasan Sistem (Boundary). Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) adalah suatu bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Maka dari itu perlu dijaga dan dipelihara, jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain.
  5. Masukan Sistem (Input) adalah energi yang dimasukkan le dalam sistem yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
  6. Keluaran Sistem (Output) adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
  7. Pengolah Sistem (Process). Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
  8. Sasaran Sistem (Objective). Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti, dapat dikatakan berhasil jika mengenai tujuan atau sasaran yang telah direncanakan.
Selanjutnya, model sistem informasi psikologi (secara manual).
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisari. Terdapat pada penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dang teknologi virtual reality. Banyak tes psikologi yang dulu diberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti papikostik. Hal ini merupakan bukti kerjasama antara bidang ilmu komputer dan ilmu psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas tes psikologi. Selain itu, ada pula program SPSS (Statistical Product for Social Solution) adalah program yang dibuat untuk membantu bidang ilmu dalam mempermudah pengembangan ilmu tersebut. Psikologi menggunakan aplikasi ini dalam membantu mengolah data secara kuantitatir pada saat melakukan penelitian. Peranan SPSS sangat dibutuhkan karena data yang telah diperoleh tidaklah sedikit, tetapi melebihi daya tampung otak manusia jika dilakukan secara manual.

Daftar Pustaka:
Sutabri, T. (2012). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: ANDI
http://www.sodipur.id/2013/03/komponen-komponen-elemen-sistem.html Diakses 6 November 2016
http://sipsikologi.blogspot.co.id/ Diakses 6 November 2016

Minggu, 25 September 2016

Pengertian Sistem Informasi Psikologi

Perkembangan sistem informasi di dunia sangatlah pesat, sehingga membuat hidup manusia semakin lebih mudah untuk mendapatkan informasi. Media atau sumber yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yaitu media cetak, media massa, dan lainnya. Terutama sejak diciptakannya internet, komunikasi menjadi tidak terbatas, tanpa hambatan jarak dan waktu. Dari fenomena yang ada membuat manusia cenderung hidup secara individualisme. Sehingga dibutuhkan peran keluarga, teman, ataupun orang-orang terdekat agar dapat mengendalikan pemakaian sistem informasi atau internet secara baik sesuai dengan kebutuhan saja. Maka dari itu kita perlu mempelajari lebih lanjut, apakah pengertian sistem informasi psikologi?
Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli:
  1. Menurut Hutahaean (2015), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mepertemukan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dalam suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.
  2. Menurut Hanif Al Fatta (2009), sistem informasi adalah suatu perkumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tata cara penggunaanya.
  3. Menurut Mc Leod, sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan semua informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai untuk menampikan informasi.
  4. Menurut Gordon B. Davis (1991), sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima input data dan instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.
  5. Menurut John F. Nash (1995), sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mengatur jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakan intern dan ekstern dan menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.
  6. Menurut Romey (1997), sistem informasi adalah cara untuk mengumpulkan, mengolah, memasukkan, dan menyimpan data dan terorganisir cara untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi dengan cara suatu organisasi yang dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli:
  1. Menurut Dakir (1993), psikologi adalah ilmu yang membahas tingkah laku manusia dengan lingkungannya.
  2. Menurut Muhhibinsyah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok dalam hubungan dengan lingkungannya.
  3. Menurut Wilhelm Wundt, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dari dalam diri manusia seperti perasaan, pikiran, merasa, dan kehendak.
  4. Menurut Woodworth dan Marquis, psikologi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungan dengan alam sekitar.
  5. Menurut Garden Murphy, psikologi adalah ilmu yang mempelajari respon tentang makhluk hidup dengan lingkungannya.
Berdasarkan pengertian-pengertian menurut para ahli tentang sistem informasi dan psikologi dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem informasi psikologi adalah suatu kumpulan data yang diperoleh dari semua sumber berdasarkan tingkah laku atau aktivitas dalam lingkungan sekitar sehingga dapat disimpan, dikelola sesuai dengan tata cara yang dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan yang tepat.

Daftar Pustaka:
Dakir. 1993. Dasar-dasar psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hutahaean, J. 2015. Konsep sistem informasi. Jakarta: Deepublish
Muhibbinsyah. 2001. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
http://www.artikelteknologi.com/2015/11/pengertian-sistem-informasi-menurut-ahli.html# Diakses 25 September 2016
http://www.dosenpendidikan.com/12-pengertian-dan-fungsi-sistem-informasi-menurut-para-ahli/ Diakses 25 September 2016
http://www.kompasiana.com/irfandharmawan/apa-pengertian-psikologi-itu_54f987e7a33311d0588b4936 Diakses 25 September 2016

Minggu, 10 Mei 2015

Minggu 14. Self-Directed Changes



A.    Konsep dan Penerapan Self-Directed Changes
Self-directed changes adalah sebuah teori yang mengajarkan tentang bagaimana kita bisa mengubah diri kearah yang lebih baik dari kenyataan hidup yang kurang mendukung. Menurut SDCT (Self-Directed Change Theory) ada 3 cara, yaitu sebagai berikut:
1.      Kita perlu memunculkan rasa tidak puas terhadap kondisi aktual yan kita hadapi saat ini (actual).
2.      Kita perlu memiliki gambaran yang jelas tentang kondisi ideal ang kita inginkan (ideal).
3.      Kita perlu memiliki konsep yang jelas tentang apa yang bisa kita lakukan untuk bergerak dari kondisi aktual menuju kondisi ideal (action step).
Self Directed Change meliliki beberapa tahapan, diantaranya:
1.      Meningkatkan Kontrol Diri
Meningkatkan kontrol diri yaitu, kontrol diri berkaitan dengan bagaimana cara seseorang mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dalam dirinya (Harlock). Ketika seseorang ingin merubah kebiasaannya terhadap perbedaan yang besar.
2.      Menetapkan Tujuan
Menetapkan tujuan adalah mengubah hal yang buruk menjadi lebih baik lagi. Kita harus menetapkan target unutk mempunyai hidup yang lebih baik lagi.
3.      Pencatatan Perilaku
Pencatatan perilaku maksudnya adalah kita mencatat hal apa saja yang bisa di rubah dari kebiasaan kita.
4.      Menyaring Anteseden Perilaku
Menyaring anteseden perilaku adalah menuliskan kebiasaan-kebiasaan yang ingin kita perbaiki.
5.      Menyusun Konsekuensi Yang Efektif
Jika kita sudah berhasil mengontrol kondisi yang memicu kebiasaan kita, kita perlu meningkatkan meningkatkan pengendalian diri, mengatur konsekuensi dari perilaku kita sehingga orang lain dapat menerimanya.
6.      Menerapkan Pencana Intervenesi
Membandingkan seberapa berhasil kita mencapai tujuan-tujuan yang kita kehendaki.
7.      Evaluasi
Evaluasi adalah melihat berapa besar kemajuan yang sudah kita lakukan untuk perubahan yang lebih baik. Pastikan setiap tahapan terpenuhi. Jika memang ada tahapan yang belum bisa terpenuhi lebih baik kita mengulang tahapan-tahapan tersebut agar tujuan dapat tercapai dengan baik.

Sumber:
Atwater, E., 1983, Psychology of Adjustment, Personal Growth in a Changing Worls, 2nd Ed., Prentice Hall, New Jersey
Goleman, Daniel (2004) Primal Leadership Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi. Jakarta: PT Gramedia
Goleman, Daniel (1996) Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional). Jakarta: PT Gramedia

Minggu 13. Pekerjaan dan Waktu Luang

A.    Penyesuaian Diri dalam Pekerjaan
Ketika nilai-nilai dan kemampuan yang cocok dengan Pola Kemampuan Kerja dan Pola penguat Kerja, konselor memiliki tiga alat yang tersedia: Pentingnya Minnesota Kuesioner bentuk laporan, manual GATB (Departemen Tenaga Kerja Amerika, 1979), dan Minnesota Occupational Reinforcer Patterns (MOSC). Semua dapat membantu dalam mengidentifikasi pekerjaan. Yang berguna bagi klien untuk mengeksplorasi lebih lanjut. Selain itu, konsep yang relatif baru namun bermanfaat adalah bahwa gaya penyesuaian. Konsep ini menyangkut tingkat kesesuaian antara orang dan lingkungan. Empat kualitas ini cocok menggambarkan: fleksibilitas, keaktifan, reactiveness, dan ketekunan. Semua alat ini dapat membantu klien dan konselor menggunakan kekayaan informasi dan mempersempit jumlah alternatif kerja sehingga klien dapat memiliki sejumlah pilihan. Ketika klien mengambil Minnesota Importance Questionnaire, mereka menerima nilai pada enam nilai-nilai dan kebutuhan dijelaskan sebelumnya 20 pada 90 sebuah pekerjaan.
·         Menjelaskan tentang kepuasan kerja perubahan dalam persediaan dan permintaan dan pergantian pekerjaan.
·         Dalam hal dunia kerja pentingnya diri sendiri untuk menyesuaikan dengan pekerjaan tersebut, penyesuain diri pekerjaan ini sangat penting untuk memahami kepuasan kerja, penyesuain dalam persediaan dan permintaan dan pergantian pekerjaan. Hal ini sangat wajar dalam di dunia pekerjaan.
·         Pengertian Kepuasaan Kerja menurut Wexley dan Yukl: mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.

B.     Waktu Luang
Tidak ada yang suka bekerja sepanjang waktu. Sebagian besar dari kita menginginkan pergi ke sendiri dan dengan keluarga kita. Istilah tradisional yang digunakan untuk waktu tidak bekerja seperti itu liburan, secara harfiah berarti “waktu off bekerja atau tugas.” Kebanyakan dari kita berpikir bahwa kita memiliki waktu luang lebih baik. Namun peningkatan waktu luang sekarang menimbulkan masalah bagi banyak orang.
Saat ini, banyak yang menggabungkan kekuatan untuk membawa kita lebih banyak waktu luang. Di satu sisi, meningkatnya penggunaan komputer dan bentuk lain otomatis lebih banyak dilakukan dengan pekerja lebih sedikit dan sedikit waktu. Pada saat yang sama, memasuki pasar tenaga kerja untuk yang lebih muda, perempuan dewasa dan ancaman minoritas mempertahankan tingkat pengangguran yang tinggi atau mengubah distribusi pekerja. Rata-rata pekerja sekarang memiliki liburan dibayar dan hari libur, dan janji jangka waktu yang lebih mendukung pensiun penghasilan. Sementara inflasi, pajak yang lebih tinggi dan peningkatan biaya pendidikan (dan hampir segala sesuatu yang lain) mengancam offset manfaat ini, tren jangka panjang terhadap waktu bebas lebih banyak.

Sumber:
Atwater, E., 1983, Psychology of Adjustment, Personal Growth in a Changing Worls, 2nd Ed., Prentice Hall, New Jersey