5. EKOLOGI dan
Dampak Perkembangan IPTEK Terhadap Kehidupan Manusia
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara
organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Ekologi juga berasal dari
bahasa yunani yaitu oikos (habitat) dan logos (ilmu). Ekologi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari baik interaksi antara makhluk hidup maupun interaksi makhluk
hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali di kemukakan oleh Ernst
Haeckel (1834-1914). Dalam ekologi makhluk hidup dipelajari sebagai
kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari
pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik
dan biotik. Ekologi juga
berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup yaitu,
Populasi, Komunitas dan Ekositem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu
sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang relatif baru. Akan
tetapi ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya.
Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya.
Ekologi biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan
botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan dan ekonomi
energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
5.1. IPTEK serta Perkembangannya
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah
membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Perkembangan
dunia iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Bahkan ada yang
memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kurungan
kefanaan dunia. Iptek diyakini
akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Dalam
peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terheyak disilusi dari
dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu
mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim
dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang
manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus
mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral
kemanusiaan. Oleh karena itu iptek tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran
ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.
Tingkatan
teknologi berdasarkan penerapannya dapat dibagi menjadi Teknologi Tinggi adalah
suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu
pengetahuan terbaru. Teknologi Madya adalah uatu jenis teknologi yang dapat
dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederahan dan dapat digunakan
dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya
adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan
pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi madya ini
bersifat setengah padat modal da padat karya, unsur–unsur yang mendukung
industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan
pekerjanya tidak terlalu tinggi. Teknologi Tepat Guna, teknologi ini dicirikan
dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya
bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara – negara berkembang, karena
dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan
tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana.
5.2. Pemenuhan Kebutuhan Primer dan Sekunder
Kebutuhan
manusia berdasarkan tingkat kepentingan/Prioritas) yaitu, kebutuhan primer (kebutuhan
pokok) adalah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan
hidup manusai, seperti dapat hidup sehat, berpakaian dan berteduh serta
memperoleh pendidikan. Kebutuhan primer ini apabila tidak dipenuhi dapat menimbulkan
dampak yang negatif. Kebutuhan sekunder (pelengkap) adalah kebutuhan yang
pemenuhannya setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh kebutuhan skunder
adalah kebutuhan akan radio, TV atau sepeda motor bagi masyarakat yang pendapatannya
masih tergolong rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar