10. Logika
Secara
etimologi, istilah Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang berarti kata, ucapan,
pikiran secara utuh, atau bisa juga ilmu pengetahuan. Dalam arti luas, Logika
adalah sebuah metode dan prinsip-prinsip yang dapat memisahkan secara tegas
antara penalaran yang tepat dengan penalaran yang tidak tepat.
Jika kita
membahas logika, kita akan berkenalan dengan penalaran. Penalaran merupakan
penjelasan dalam upaya memperlihatkan hubungan antara dua hal atau lebih
berdasarkan sifat-sifat atau hukum-hukum tertentu yang sudah diakui
kebenarannya dengan langkah-langkah tertentu yang berakhir dengan sebuah
kesimpulan. Dengan kata lain, penalaran dapat diartikan sebagai penarikan
kesimpulan dalam sebuah argumen.
Dalam Logika,
kita mempelajari dan meneliti apakah sebuah penalaran yang telah kita lakukan
itu tepat atau tidak. Untuk dapat berpikir dengan tepat, Logika menawarkan
sejumlah aturan atau kaidah-kaidah yang harus diperhatikan agar kesimpulan yang
kita peroleh hasilnya tepat.
Orang yang
pertama kali merintis dan mempelopori Logika adalah Aristoteles, seorang filsafat
Yunani yang hidup pada 348-322 SM. Ia mengobservasi dan mencatat hukum-hukum
dari logika formal, yaitu logika yang kesahihan dari langkah-langkahnya
dipandang hanya berdasarkan bentuk dari rangakaian langkah-langkah itu dan
tidak bergantung pada materi persoalan sehingga berlaku baik di ilmu alam, ilmu
kimia, maupun ilmu-ilmu lain serta dalam kehidupan sehari-hari.
Logika matematika adalah cabang logika dan matematika yang
mengandung kajian matematis logika dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang
lain di luar matematika. Logika matematika berhubungan erat dengan ilmu komputer dan logika filosofis. Tema utama dalam logika
matematika antara lain adalah kekuatan ekspresif dari logika formal dan
kekuatan deduktif dari sistem pembuktian formal. Logika matematika sering dibagi ke dalam
cabang-cabang dari teori
himpunan, teori model, teori rekursi, teori pembuktian, serta matematika konstruktif. Bidang-bidang ini
memiliki hasil dasar logika yang serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar