F. Mengubah Sikap Terhadap
Pekerjaan
Pekerjaan dinilai sebagai kegiatan
manusia yang diarahkan untuk kemajuan manusia, baik kemajuan rohani maupun
jasmani. Pekerjaan memerlukan pemikiran yang sadar sehingga bisa dengan bebas
dapat mengarahkan kegiatannya kepada suatu tujuan tertentu. Dan tujuan yang
dicari dalam pekerjaan yaitu menjadikan pekerja menjadi “baik”, baik disini maksudnya
adalah menjadikan pekerja lebih terpenuhi kebutuhan hidupnya an keluarganya,
dan mereka menghindari aktivitas mereka yang menjadikan mereka “buruk”. Dan
disini atasanpun berperan penting dalam mengubah sikap karyawan mereka agar
dapat bekerja lebih keras dan mencapai kinerja pekerjaan yang lebih tinggi.
Karyawan diusahakan supaya menyukai pekerjaan yang ia dapatkan agar dapat
menghasilkan kinerja yang baik. Manajer dalam mengubah sikap karyawan juga
harus memiliki kemampuan yang tepat, misalnya diberi bonus jika bisa
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Diberikan reward dan punishment kepada
karyawan tersebut, sehingga memunculkan sikap take and give.
G. Proses dalam Memilih Pekerjaan
Proses
perkembangan dalam pemilihan pekerjaan bagi individu dijelaskan oleh Donald
Super. Perkembangan pemilihan karier pekerjaan dibagi menjadi lima tahap, yaitu:
1.
Cristalization
Individu
berusaha mencari berbagai bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan formal dan nonformal untuk persiapan masa depan hidupnya.
2.
Spesification
Individu
akan meneruskan pendidikannya pada jenjang khusus yang sesuai dengan
minat-bakatnya. Masa spesifikasi ini lebih mengarah pada jalur pendidikan yang
menjurus pada taraf profesional atau keahlian.
3.
Implementation
Individu
mulai menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh pada masa
sebelumnya, secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidang
keahlian atau profesi nya. Misalnya, setelah ia lulus dalam pendidikan
psikologinya ia berprofesi sebagai seorang psikolog.
4.
Stabilization
Individu
menekuni bidang profesinya sampai benar-benar ahli di bidangnya sehingga
individu dapat mencapai prestasi puncak. Taraf ini ditandai dengan prestasi
individu menduduki posisi penting, misalnya direktur perusahaan, dsb.
5.
Consolidation
Setelah
mencapai puncak karier, individu mulai memikirkan kembali sesuatu yang telah
dilakukan selama ini baik yang berhasil maupun yang gagal.
H. Memilih Pekerjaan yang Cocok
Dalam memilih pekerjaan yang cocok
dibutuhkan tes psikotes agar calon pekerja tidak salah dalam mengambil
pekerjaan. Tes psikotes disini juga akan menguntungkan kedua belah pihak,
seleksi yang kurang tepat akan menyebabkan kerugian besar baik karyawan maupun
perusahaan yang bersangkutan.
Dari sisi pegawai, jika kita terseleksi
dalam pekerjaan yang kurang cocok dengan potensi psikologis yang kita miliki,
akan timbul ketidaknyamanan dalam bekerja, kurang termotivasi, bahkan dapat
enimbulkan stress kerja, yang pada akhirnya membuat kita keluar dari pekerjaan
tersebut. Oleh sebab itu kita membutuhkan psikotes untuk melihat sejauh mana
potensi psikologis kita agar tidak salah memilih pekerjaan.
Sedangkan dari sisi perusahaan,
menemukan orang yang tepat merupakan upaya yang sangat sulit yang selalu
dihadapi. Dari sisi perusahaan, biaya seleksi dan pelatihan yang dibutuhkan
akan sangat mahal, tidak efisien, menurunkan motivasi, serta masih ditambah
biaya untuk seleksi dan pelatihan orang yang akan menggantikan karyawan
tersebut. Oleh sebab itu dari proses seleksi perusahaan mengadakan tes psikotes
untuk melihat potensi psikologis dan kepribadian sang calon karyawan tersebut.
Sumber:
Atwater, E., 1983, Psychology of Adjustment, Personal Growth in a Changing Worls, 2nd Ed.,
Prentice Hall, New Jersey
Oktora, P.S. Pintar Mencari dan Mendapatkan Pekerjaan.
Penerbit : Visimedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar