Hello

Hello

Sabtu, 21 Maret 2015

Minggu 4: Teori Kepribadian Sehat



E. Pendapat Rogers
1.      Perkembangan Kepribadian “Self
Konsep diri (self concept) menurut Rogers adalah bagian sadar dari ruang fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, dimana “aku“ merupakan pusat referensi setiap pengalaman. Konsep diri merupakan bagian inti dari pengalaman individu yang secara perlahan dibedakan dan disimbolisasikan sebagai bayangan tentang diri yang mengatakan “apa dan siapa aku sebenarnya“ dan “apa yang sebenarnya harus saya perbuat“. Jadi, self concept adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku.
Inti dari teori-teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah-masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima istilah self dari pengalaman- pengalaman realita masing- masing individu.
2.      Peranan Positive Regard dalam Pembentukan Kepribadian Individu
Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Perkembangan diri dipengaruhi oleh cinta yang diterima saat kecil dari seorang ibu. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu:
1)      Conditional Positive Regard (Bersyarat)
Jika individu menerima cinta tanpa syarat, maka ia akan mengembangkan penghargaan positif bagi dirinya (unconditional positive regard) dimana anak akan dapat mengembangkan potensinya untuk dapat berfungsi sepenuhnya.
2)      Unconditional Positive Regard (Tak Bersyarat)
Jika tidak terpenuhi, maka anak akan mengembangkan penghargaan positif bersyarat (conditional positive regard). Dimana ia akan mencela diri, menghindari tingkah laku yang dicela, merasa bersalah dan tidak berharga.
3.      Ciri-Ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
a)      Orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah beradaptasi, karena orang psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat seeorang maka dari itu dia mudah beradaptasi.
b)      Manusia–manusia masa depan akan lebih terbuka atas pengalaman-pengalaman mereka, manusia masa depan akan lebih mendengar dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia, marah, kecewa, ketakutan, dan kelembutan mereka.
c)      Manusia masa depan memiliki kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada masa sekarang. Merujuk kecenderungan untuk hidup pada masa sekarang sebagai kehidupan eksistensial. Manusia masa depan tidak mempunyai kebutuhan untuk menipu diri mereka sendiri ataupun alasan untuk mencoba membuat orang lain kagum.
d)     Manusia masa depan akan tetap percaya terhadap kemampuan diri mereka untuk merasakan hubungan yang hamonis dengan orang lain.
e)      Manusia masa depan akan lebih terintegrasi, lebih utuh, tanpa batasan-batasan buatan antara proses kognitif yang dilakukan secara sadar   ataupun yang tidak.
f)       Manusia masa depan mempunyai kepercayaan pada kemanusiaan. Mereka tidak akan menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan pribadi; peduli pada orang lain dan akan siap membantu apabila diperlukan; akan mengalami kemarahan, tetapi dapat dipercaya bahwa mereka tidak akan menyerang secara tidak masuk akal melawan orang lain; serta akan merasa agresi, tetapi akan mengalihkannya kearah yang sepatutnya.
g)      Karena manusia masa depan terbuka dengan semua pengalaman, mereka akan lebih menikmati kekayaan hidup dari pada orang lain. Mereka tidak mendistori stimulus internal ataupun menahan emosi mereka.

Referensi:
1.      Schultz, Duane. (2011). Psikologi Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kanisius.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar