Hello

Hello

Rabu, 26 November 2014

Analisis Fenomena Bullying di Media Sosial Terhadap Seseorang



Kasus Bullying Jokowi Jadi Trending Topic Nomor 1
Kasus bullying terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilakukan seorang buruh tusuk sate, MA alias AA (23), menjadi perhatian publik di media sosial Twitter.
Dukungan terhadap MA terus bergulir dan menjadi pembicaraan hangat di dunia maya. Hastag #SaveTukangSate masuk dalam 10 besar tranding topik Indonesia (TTI), bahkan menduduki posisi teratas pada Kamis (30/10/2014) dini hari.
“Enggak ada gunanya juga ditahan. Mending pemerintahan Pak Jokowi saja urus dan laksanakan saja janji-janji sewaktu berkampanye #SaveTukangSate,” tulis akun @A12UL_11
“Yang bully Jokowi banyak tapi kenapa baru sekarang dilaporin?, tukang sate lagi mana bisa fotoshop. #SaveTukangSate," cuit @MochROWI.
Ada juga netizen mengaitkan kasus tersebut dengan masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Netizen membandingkan kesabaran SBY menanggapi bully-an yang terjadi.
"Kalau Pak SBY dulu mau kayak Jokowi, mungkin akan lebih banyak yang dipenjara gara-gara bully dan mengedit photo presiden! #SaveTukangSate,” ungkap @SheedBientang.
"Pak SBY 10 tahun menjabat jadi presiden dibully sampe jadi TTWW enggak sampai menjarain rakyat, nah ini baru beberapa hari udah nangkap wong cilik #SaveTukangSate,” tulis @AtinaRahmaFirda.
Namun tak semua warga Twitter setuju MA dibela. Beberapa netizen menyatakan MA telah melakukan kesalahan dan patut dihukum.
"Ya itu apesnya dia. Siapa suruh enggak jual sate saja nyari duit kok ikut-ikutan bully porno lagi,” tutur akun @bryan_hsm
"Sekarang di Indonesia orang yang menghina presiden dibela habis-habisan ya. WTF is going on in my country? #SaveTukangSate," kesal @Budy_Setyawanss.


Pelaku bully Jokowi, korban “perang” media sosial?
M, ibunda dari MA, pelaku bullying Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Facebook, berharap anaknya tak mendapat hukuman berat. Dia pun rela melakukan apa pun, termasuk memohon maaf secara langsung kepada Jokowi agar anaknya bisa dibebaskan.
M juga berharap anaknya bisa bernasib sama seperti Florance Sihombing, yang dimaafkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan terbebas dari hukuman setelah menghina warga Yogyakarta di media sosial. (Baca berita sebelumnya: Kisah penangkapan pelaku bully pada Jokowi)
“Kami berharap bisa minta maaf ke Pak Jokowi langsung dan berharap bebesar hati memaafkan. Ibunya bilang Sultan saja bisa memaafkan Florece kenapa Pak Jokowi tidak? saya harap Pak Jokowi bisa memaafkan,” ungkap pengacara MA, Irfan Fahmi menirukan ucapan M saat berbincang dengan Okezone, Rabu 29 Oktober 2014.
Dia menambahkan, semoga dengan maaf langsung dari Presiden Jokowi maka hukuman MA bisa ditangguhkan dan perkara ini bisa berakhir dengan damai. “Permohonan maaf ini ingin sekali dilakukan ibunya dengan harapan ada penangguhan penahanan dan bisa menyelesaikan perkaranya,” tegasnya.
Irfan mengaku, pelaku MA sudah menyesali perbuatannya dan langsung meminta maaf kepada penyidik Bareskrim Mabes Polri saat memeriksanya. “Pelaku mengakui, kalau sudah melakukan. Sebenarnya, dia korban dari perang di media sosial dan dia tidak sadar melakukannya,” sambungnya.
Bahkan, lanjut Irfan, sebenarnya pelaku tak bisa mengunggah foto dan komentar bernada bullying terhadap Jokowi tersebut. Dia diajari seorang anak SMP untuk ikut mengunggah foto, serta komentar bernada sindiran tersebut di akun Facebooknya.
“Dia dapat foto-foto itu dengan cara di-copy dan dimasukan ke Facebooknya. Tapi, cara meng-copy paste-nya saja, diajari oleh teman di warnet. Biasanya dia ke warnet cuma dua jam,” tuntasnya.

Analisis Kasus
            menurut saya kasus yang di alami oleh tukang sate yang berinisial "MA" sangat memprihatinkan. apalagi kasus yang di alami oleh "MA" ini berhadapan langsung kepada bapak Joko Widodo(jokowi) kepala negara orang nomor 1 di indonesia yang belum lama menggantikan bapak susilo bambang yudhoyono(SBY). dimana "MA" telah mengunggah foto penghinaan terhadap bapak jokowi yang telah di edit dan di unggah ke media sosial facebook.
Dampak dari perbuatan yang di lakukan "MA" membuat polisi bertindak tegas terhadap perbuatanini "MA" pun di tangkap tak lama setelah polisi mengetahui pemilik aku facebook yang telah mengunggah foto penghinaan terhadap bapak jokowi tersebut. akibatnya "MA" pun sempat ditahan beberapa hari oleh pihak kepolisian republik indonesia akibat perbuatannya. MA mengaku hanya sekedar iseng-iseng saat mengunggah foto tersebut ke akun facebook milikinya.
Hukuman ini pun setimpal dengan perbuatan yang telah iya lakukan walaupun pada akhirnyaMA di bebaskan dari hukuman yang ia dapatkan di karena presiden jokowi melalui ibundaMA telah memaafkan perbuatan yang telah di lakukan oleh anaknya, MA pun mengaku menyesal telah melakukan perbuatan ini dan berjanji tidak akan mengulanginnya lagi.

Motivasi sesorang melakukan bullying di media sosial:
• Marah, sakit hati, balas dendam atau karena frustasi.
• Haus Kekuasaan dengan menonjolkan ego dan menyakiti orang lain.
• Merasa bosan dan memiliki kepandaian melakukan hacking.
• Untuk hiburan, mentertawakan atau mendapatkan reaksi.
• Ketidaksengajaan, misalnya berupa reaksi/komentar impulsif dan emosional.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar