Kasus Bullying Jokowi Jadi Trending Topic Nomor
1
Kasus bullying
terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilakukan seorang buruh tusuk
sate, MA alias AA (23), menjadi perhatian publik di media sosial Twitter.
Dukungan
terhadap MA terus bergulir dan menjadi pembicaraan hangat di dunia maya. Hastag
#SaveTukangSate masuk dalam 10 besar tranding topik Indonesia (TTI), bahkan
menduduki posisi teratas pada Kamis (30/10/2014) dini hari.
“Enggak ada
gunanya juga ditahan. Mending pemerintahan Pak Jokowi saja urus dan laksanakan
saja janji-janji sewaktu berkampanye #SaveTukangSate,” tulis akun @A12UL_11
“Yang bully
Jokowi banyak tapi kenapa baru sekarang dilaporin?, tukang sate lagi mana bisa
fotoshop. #SaveTukangSate," cuit @MochROWI.
Ada juga netizen
mengaitkan kasus tersebut dengan masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY). Netizen membandingkan kesabaran SBY menanggapi bully-an yang terjadi.
"Kalau Pak
SBY dulu mau kayak Jokowi, mungkin akan lebih banyak yang dipenjara gara-gara
bully dan mengedit photo presiden! #SaveTukangSate,” ungkap @SheedBientang.
"Pak SBY 10 tahun menjabat jadi
presiden dibully sampe jadi TTWW enggak sampai menjarain rakyat, nah ini baru
beberapa hari udah nangkap wong cilik #SaveTukangSate,” tulis @AtinaRahmaFirda.
Namun tak semua
warga Twitter setuju MA dibela. Beberapa netizen menyatakan MA telah melakukan
kesalahan dan patut dihukum.
"Ya itu
apesnya dia. Siapa suruh enggak jual sate saja nyari duit kok ikut-ikutan bully
porno lagi,” tutur akun @bryan_hsm
"Sekarang
di Indonesia orang yang menghina presiden dibela habis-habisan ya. WTF is going
on in my country? #SaveTukangSate," kesal @Budy_Setyawanss.
Pelaku
bully Jokowi, korban “perang” media sosial?
M, ibunda dari
MA, pelaku bullying Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Facebook, berharap anaknya
tak mendapat hukuman berat. Dia pun rela melakukan apa pun, termasuk memohon
maaf secara langsung kepada Jokowi agar anaknya bisa dibebaskan.
M juga berharap
anaknya bisa bernasib sama seperti Florance Sihombing, yang dimaafkan oleh Sri
Sultan Hamengkubuwono X dan terbebas dari hukuman setelah menghina warga
Yogyakarta di media sosial. (Baca berita sebelumnya: Kisah penangkapan pelaku bully pada Jokowi)
“Kami berharap
bisa minta maaf ke Pak Jokowi langsung dan berharap bebesar hati memaafkan.
Ibunya bilang Sultan saja bisa memaafkan Florece kenapa Pak Jokowi tidak? saya
harap Pak Jokowi bisa memaafkan,” ungkap pengacara MA, Irfan Fahmi menirukan
ucapan M saat berbincang dengan Okezone, Rabu 29 Oktober 2014.
Dia menambahkan,
semoga dengan maaf langsung dari Presiden Jokowi maka hukuman MA bisa
ditangguhkan dan perkara ini bisa berakhir dengan damai. “Permohonan maaf ini
ingin sekali dilakukan ibunya dengan harapan ada penangguhan penahanan dan bisa
menyelesaikan perkaranya,” tegasnya.
Irfan mengaku,
pelaku MA sudah menyesali perbuatannya dan langsung meminta maaf kepada
penyidik Bareskrim Mabes Polri saat memeriksanya. “Pelaku mengakui, kalau sudah
melakukan. Sebenarnya, dia korban dari perang di media sosial dan dia tidak
sadar melakukannya,” sambungnya.
Bahkan, lanjut
Irfan, sebenarnya pelaku tak bisa mengunggah foto dan komentar bernada bullying
terhadap Jokowi tersebut. Dia diajari seorang anak SMP untuk ikut mengunggah
foto, serta komentar bernada sindiran tersebut di akun Facebooknya.
“Dia dapat
foto-foto itu dengan cara di-copy dan dimasukan ke Facebooknya. Tapi, cara
meng-copy paste-nya saja, diajari oleh teman di warnet. Biasanya dia ke warnet
cuma dua jam,” tuntasnya.
Analisis
Kasus
menurut
saya kasus yang di alami oleh tukang sate yang berinisial "MA" sangat
memprihatinkan. apalagi kasus yang di alami oleh "MA" ini berhadapan
langsung kepada bapak Joko Widodo(jokowi) kepala negara orang nomor 1 di
indonesia yang belum lama menggantikan bapak susilo bambang yudhoyono(SBY).
dimana "MA" telah mengunggah foto penghinaan terhadap bapak jokowi
yang telah di edit dan di unggah ke media sosial facebook.
Dampak dari
perbuatan yang di lakukan "MA" membuat polisi bertindak tegas
terhadap perbuatanini "MA" pun di tangkap tak lama setelah polisi
mengetahui pemilik aku facebook yang telah mengunggah foto penghinaan terhadap
bapak jokowi tersebut. akibatnya "MA" pun sempat ditahan beberapa
hari oleh pihak kepolisian republik indonesia akibat perbuatannya. MA mengaku hanya
sekedar iseng-iseng saat mengunggah foto tersebut ke akun facebook milikinya.
Hukuman ini pun
setimpal dengan perbuatan yang telah iya lakukan walaupun pada akhirnyaMA di
bebaskan dari hukuman yang ia dapatkan di karena presiden jokowi melalui
ibundaMA telah memaafkan perbuatan yang telah di lakukan oleh anaknya, MA pun
mengaku menyesal telah melakukan perbuatan ini dan berjanji tidak akan
mengulanginnya lagi.
Motivasi
sesorang melakukan bullying di media sosial:
• Marah, sakit hati, balas dendam atau
karena frustasi.
• Haus Kekuasaan dengan menonjolkan ego
dan menyakiti orang lain.
• Merasa bosan dan memiliki kepandaian
melakukan hacking.
• Untuk hiburan, mentertawakan atau
mendapatkan reaksi.
• Ketidaksengajaan, misalnya berupa
reaksi/komentar impulsif dan emosional.
Sumber: